“BERBAKTI
KEPADA KEDUA ORANG TUA”
OLEH
: AHMAD BUDIMAN
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamualkum
warhmatullahiwabarokatuh
Allhuakbar
9x
Allahuakbar
kabiro,walhmdulillhi kasiro,wasubhanallahibukrotang wa ashila lailaha illallah
wallhu akbar walillahilhamd.
Asyhaduan
la ilaha ilallah wahdahula syar
Allahumma
sholli ala syayidina Muhammad wa ala aali syayidina Muhammad
Ayyuhal
Muslimunnal baroroh, fi hazal makan wafi hazal waktil kariim Uusiikum wa nafsi
wa iyaya bitaQwallah,fakod faazal Muttaqun.
Saudaraku kaum muslimin yang berbahagia,
Alhamdulillah pada pagi hari yang berkah ini kita
bisa berkumpul di tempat yang penuh berkah ini untuk menuanikan ibadah shalat
Sunnah idul fitri, semua ini adalah merupakan salah satu bentuk nikmat Allah
yang patut kita syukuri, Alhamdulillah,
Saudaraku, hadirnya kita di tempat ini,berkempulnya
kita di tempat ini, bukanlah suatu perkara yang murah dan enteng,lihatlah dan
perhatikan, banyak saudara kita yang tak sanggup menghadiri shalat idul fitri
hari ini dikarenakan sakit yang mereka
drita, dan banyak juga saudra kita yang tak mampu hadir seperti kita disnini di karenakan sudah telah lebih dahulu
di panggil ke haribaan Allah SWT.kita berdo’a semoga saudara kita yang sakit
cepat di angkat dan diberi kesembuhan dan kita berdoa kepada saudara-saudara
kita yang telah mendahului kita semoga kuburnya di lapangkan Allah SWT dan
kuburnya di jadikan salah satu taman-taman syurga,Amin.
Shalawat dan salam semoga teteap tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW kepada keluarga beliau,sahabt-sahabat beliau dan orang-orang
yang selalu senantiasa mengikuti Sunnah beliau hingga akhir zaman nanti.
Alahu akbar 3Xwalillahil hamd
Perjuanagan dan pengerbonan beliau dan
sahabat-sahabat dalam menyebarkan dan mengabarkan agama ini,sungguh di luar
dugaan dan bayangan kita semua,harta dan jiwa beliau korbankan demi agama ini,ingatkah
kita bagimana Rasulullah di lempari batu dan kotoran bintang oleh bani syakif
di perkampungan To’if, padahal waktu itu beliau dalam keadaan bersedih karena
di tahun itu rasulullah di tinggal istri tercinta Khadijah dan paman beliau
menghadap Allah yang mana dua insan ini
yang selalu membela perjuangan beliau,
ingtkah kita
bagaimana kekejaman Abu jahal yang hendak membunuh beliau dalam memperjuangkan
agama ini?, ingatkah kita bagaimana perjuangan para sahabat rela mati
meninggalkan anak istri mereka demi agama ini,
sudah selayaknya kita sebagai pengikutnya untuk
selalu menjalankan anjuran-anjuran beliau sebagi bentuk penghargaan dan terimakasih kita kepada perjuangan beliau dan
para sahabat
kalaulah hari ini kita tidak menghargai perjuangan
dan pengorbanan Nabi dan para sahabat dengan cara mengikuti apa yang telah di
tunjuki Allah melalui Nabi Muhammad dan para sahabatnya
Apa yang akan kita katakana kepada Allah jika kite
di Tanya apa bentuk perjuangan dan pengorbanan kita terhadap agama ini?
Apa juga yang akan kita jawab di hadapan Nabi
Muhammad jika juga bertanya kepada kita
apa pengorbananmu kepada Agama ini?
Apa yang kita
jawab jika kita berjumpa Abu Bakar,Umar,Usman dan Ali yang telah menghabiskan
Harta,tenaga dan jiwanya untuk agama ini, ?
apa yang akan kita jawab wahai ibu-ibu yang mulia, jika
kita berjumpa dengan istri-istri sahabat nabi yang telah merelakan dan
mengorbankan suami-suami mereka mati syahid di jalan Allah,?
Sudahkah kita ingatkan suami-suami kita untuk
berbuat yang baik-baik, sudahkah kita ingatkan suami-suami kita untuk mengerjakan
shalat,atau bahkan mungkin kita sendiri jarang atau bahkan tidak pernah shalat.Wallahu a’lam
Saudaraku
sekalian apa juga yang akan kita jawab jika nanti di padang mahsyar kita
berjumpa anak-anak yatim para sahabat yang merelakan ayah-ayah mereka mati
syahid untuk membela agama ini,?
Oleh karena
itu mari mulai hari ini kita belajar untuk meninggalkan apa-apa yang di larang
Allah dan Rasulnya,sebagai bentuk perjungan kita untuk agama ini,paling tidak
mulai hari ini belajarlah untuk meninggalkan minuman-minuman keras dan
memabukkan, ,berjudi tingalkan hal-hal yang dapat membawa mudarat untuk diri
kita dan tubuh kita,bayangkan apa jadinya kita jika saat nyawa dicabut kita
dalam keadaan mabuk,sedang berjudi,minum komix yang berlebihan,apa yang akan
kita banggakan di hadapan Allah
SWT,rasnya tidak ad lagi yang tersisa hanya siksaan panjang yang Abadi
yang tidak berakhir,
Maka mulai ini berjanjilah pada diri kita masing
pada hati kita masing-masing untuk tidak lagi meninggalkan shalat wajib lima
waktu,di manapun kita,di ladang,di sawah,di hutan,kerjakanlah shalat dan
setidak-tidaknya pergilah kemasjid dua kali dalam sehari,jangan takut di anggap
preman baru tobat,jangan takut di ejek sok alim,jangan ada perasaan malau
dengan teman-teman jika kemasjid, karna nanti ketika menghadap Allah kita tidak
bersama-sama mereka tidak juga bersama teman-teman kita, kita menghadap Allah
dengan diri kita masing-masing,jangn perdulikan omongan orang,janagn pedulikan
ejekan orang,mulailah hari ini.berubahlahi,insyaAllah Allah akan membantu kita
semua dan memaafkan dosa-dosa yang telah lalu.
Ssaudaraku kaum muslimin yang berbahagia
Allhuakbar3x walillahilhamd.
Akhirnya hari ini romadhon itu kini telah
berlalu,lantunan takbir,tahmid,tasbih dan tahlil menggema di seluluruh antero
negri dan bahkan dunia,semua kaum muslimin bertakbir dan bertasbih mensucikan
nama Allah yang maha Agung yang tidak ada Tuhan selain Allah, lantunan takbiar
yang terdengar jelas di telinga dan juga
terdengar syaup-sayup dari masjid-masjid di kejahuan tanpa terasa
membuat air mata ini menetes membasahi pipi,namun entah air mata kebahagiaankah?
dikarenakan kita berpuasa sebulan
penuh,di ikuti amalan-amalan ibadah yang disunnahkan dan di anjurkan, atau
bahkan mungkin air mata kemunafikan, karena kita berpuasa namun tidak
bersembahyang,kita berpuasa namun tidak mengaji,kita berpuasa namun masih
menggunjing,kita berpuasa namun masih punya perasaan dengki dan iri kepada
tetangga,kita berpuasa namun enggan bersedekah,Namun Anehnya manusia dalam
doa’nya selalu dan selalalu menuntut kebaikan dan surga kepada Allah SWT ,
Modal secuil minta untung banyak,Astagfirullah,wallhua’lam bissowab.
Jamaah sidang shalat idul fitri yang berbahagia.
Paada kesempatan ini izinkan kami menyampaikan satu
hal yang harus kita lakukan selapas bulan mulia ini,sebenarnya kalau kita uraikan hal-hal yang harus kita lakukan
selepas bulan suci Ramadan, sungguh tak terbatas, puluhan dan bahkan ratusan
pembahasan namun pada kesemptan ini kami ingin menyampaiakan satu hal yang
harus kita perhatikan dan kita lakukan di bulan-bulan berikutnya, insyallah
jika kita lakukan akan bisa membuat kita mendapatkan ridonya dan masuk surga-NYA dengan slamat,amin
Saudraku jamaah kaum muslimin yang berbahagia
“Pada suatu ketika, seorang perempuan yang
masih sedang menjalani kehamilan ditinggal mati suaminya. Ketika melahirkan,
anaknya diberi nama: Al Qamah. Meski hidupnya sangat susah, sang ibu merawat
anak bayinya dengan penuh kasih sayang. Siang malam sang ibu berharap, bersujud
memohon doa kepada Allah SWT, menengadahkan tangannya memohon doa,
terkadang sambil menitikkan air mata dan berharap kepada Tuhan, “Semoga ketika
kelak anakku besar, bisa memberikan kebahagiaan, dan menjadi anak yang
bermanfaat pada orang-orang disekelilingnya”. Setiap sang ibu berdoa kepada
Allah Swt., terbuka tujuh lapis langit, menembus arsy kursyi dan para malaikat
bersujud kepada-Nya dan berkata, “Ya Allah, tidak akan bangun dari sujudku
jikalau tidak diterima permohonan doa dari hamba-Mu.” Ketika Al Qamah beranjak
besar, nasib baik berpihak kepada dirinya. Al Qamah diberi kekayaan oleh Allah
Swt, istri yang cantik, tapi tidak lagi memperhatikan para kaum miskin. Sedang
rekan pergaulannya hanya terbatas orang-orang terpandang, para golongan kaya, dan
pejabat tinggi. Maka Al Qamah merasa malu menampilkan sang ibu yang Tua ke
hadapan rekan-rekan sepergaulannya. Maka oleh Al Qamah dipindahkan tempat
tinggalnya sang ibu ke sebuah rumah yang berpisah dari rumah Al Qamah pada
suatu sudut kampung dengan kondisi rumah seadanya. Sang ibu diinapkan dirumah
sederhana itu seorang diri, meski dapat dengan mudah dijangkau ke rumah Al
Qamah.
Suatu ketika Al Qamah kedatangan tamu, ketika itu sang ibu juga sedang bertandang ke rumahnya. Ketika tamu Al Qamah menanyakan ihwal sang ibu yang sedang lewat didalam rumah, “siapa orang tua yang sedang lewat tadi?” Al Qamah menjawab, “ Dia orang yang tinggal dibelakang rumah yang sering datang meminta-minta”. Jawaban Al Qamah langgsung didengar oleh sang ibu, tetapi sang ibu tidak berkata apa-apa. Hanya mengurutkan dadanya.
Saat kedua, ada lagi tamu Al Qamah datang bertandang kerumahnya dan ketika itu sang ibu juga datang bertandang. Tamu itu kembali menanyakan ihwal sang ibu dan jawaban Al Qamah sama seperti sebelumnya. Dan sang ibu kembali mendengar jawaban Al Qamah yang sangat menyakitkan hati sang ibu tapi tetap tidak berkata-kata. Hanya sanggup meneteskan air mata, meski dalam hatinya sangat marah. Sang ibu bertekad bila pada kali ketiga masih saja mengatakan bahwa dirinya bukan ibunya, maka sang ibu tidak akan diam lagi.
Suatu ketika Al Qamah kedatangan tamu, ketika itu sang ibu juga sedang bertandang ke rumahnya. Ketika tamu Al Qamah menanyakan ihwal sang ibu yang sedang lewat didalam rumah, “siapa orang tua yang sedang lewat tadi?” Al Qamah menjawab, “ Dia orang yang tinggal dibelakang rumah yang sering datang meminta-minta”. Jawaban Al Qamah langgsung didengar oleh sang ibu, tetapi sang ibu tidak berkata apa-apa. Hanya mengurutkan dadanya.
Saat kedua, ada lagi tamu Al Qamah datang bertandang kerumahnya dan ketika itu sang ibu juga datang bertandang. Tamu itu kembali menanyakan ihwal sang ibu dan jawaban Al Qamah sama seperti sebelumnya. Dan sang ibu kembali mendengar jawaban Al Qamah yang sangat menyakitkan hati sang ibu tapi tetap tidak berkata-kata. Hanya sanggup meneteskan air mata, meski dalam hatinya sangat marah. Sang ibu bertekad bila pada kali ketiga masih saja mengatakan bahwa dirinya bukan ibunya, maka sang ibu tidak akan diam lagi.
Saat ketigapun datang, ada lagi tamu Al Qamah yang
bertandang kerumahnya dan kembali sang tamu menanyakan ihwal ibu yang sedang
lewat dihadapannya. Dan jawaban Al Qamah seperti sebelumnya. “ Dia orang yang
tinggal dibelakang rumah yang sering datang meminta-minta” Ketika itulah maka
spontan sang ibu duduk bersimpuh disamping kursi Al Qamah, sambil berkata,
“Oh...anakku Al Qamah. Saya tak pernah bermimpi kamu akan memperlakukan saya,
ibu yang melahirkanmu ketika kamu masih kecil, kamu kuberi air susu ibu.
Kupaksa diriku untuk menghidupimu, meski hidupku susah. Meski hari panas terik,
atau di kala hujan, keberi makan apa adanya agar kamu bisa hidup. Kamu
selalu kuelus ketika nyamuk menggigitmu, kepeluk ketika suara guruh menggelegar
di langit dan kilat menyambar-nyambar di pagi hari buta. Ketika kamu sakit,
saya selalu menjagamu sampai tidak bisa tidur. Ku gendong dirimu sambil
bersenandung ketika kamu menangis. Kelakuanmu dan perkataanmu, sangat jauh dari
harapan ibu. Saya akan pulang, anakku. Tak perlu lagi kamu menjelek-jelekkan
ibumu dan tak perlu lagi kamu meras malu mempunyai malu mempunyai ibu sepertiku
di hadapan teman-temanmu, jika beruntung mungkin kita bisa bertemu lagi,sang
ibupun pergi berjalan perlahan meninggalkan sang anak.
Maka pulanglah sang ibu, berjalan pelan-pelan sambil menyesali perbuatan anaknya. Sang ibu sekali-kali menyeka air mata yang terus bercucuran dan hidungnya yang sesak dan hati pedih sebab hilang sudah harapan terhadap anak yang dikandungnya.
Akhirnya, ketika kekayaan Al Qamah berangsur mengecil dan dirinya diserang penyakit, para teman sepergaulannya pun semakin berkurang. Suatu ketika Al Qamah menjelang ajalnya, tapi sangat sulit nyawa lepas dari tubuhnya meski surat Yasin telah berkali-kali tamat dibacakan. Maka beberapa sahabat mengadukan perihal Al Qamah ke hadapan Rasulullah Muhammad SAW. Rasulullah bertanya kepada para pembawa berita itu, “Apakah masih hidup ibunya AL Qamah?” Maka dijawab oleh pada pembawa berita, “Masih hidup ya... Rasulullah, tetapi sudah lama tidak ketemu karena ia tidak mau mengakui ibunya.”
Rasulullah menyuruh para pembawa berita itu untuk mencari sang ibu dari Al Qamah, tetapi sang ibu enggan bertemu lagi dengan anaknya,. Sang ibu berkata, “Sudah tidak ada ibunya Dia sudah tidak mengakui saya sebagai ibunya. Saya tetap peduli pada sakitnya, tapi saya lebih sakit hati atas perbuatannya dan perkataannya kepada saya.” Kali ketiga sang ibu dijemput oleh para pembawa berita agar menemui anaknya yang sedang sekarat, Rasulullah berpesan, “Beritahu ibunya Al Qamah, bila dia tidak datang menemui anaknya yang sedang sekarat dan memaafkannya, maka dating saja pada saat akan dimasukkan kedalam api membara”.
Subhanallah Demi cinta dankasih sayang seorang ibu, maka datanglah sang ibu, duduk didekat Rasulullah memandang anaknya yang akan dimasukkan ke dalam api. Namun apa yang terjadi, baru akan diangkat tubuh Al Qamah maka berkatalah sang ibu, “Anakku....anakku....anakku AL Qamah. Saya maafkan dosa-dosamu kepadaku.meski engkau telah mempermalukan ibu dihadapan teman-temanmu, Ketika itu pula maka Al Qamah menghembuskan nyawa yang terakhir setelah sekian lama mengalami sekarat.
Maka pulanglah sang ibu, berjalan pelan-pelan sambil menyesali perbuatan anaknya. Sang ibu sekali-kali menyeka air mata yang terus bercucuran dan hidungnya yang sesak dan hati pedih sebab hilang sudah harapan terhadap anak yang dikandungnya.
Akhirnya, ketika kekayaan Al Qamah berangsur mengecil dan dirinya diserang penyakit, para teman sepergaulannya pun semakin berkurang. Suatu ketika Al Qamah menjelang ajalnya, tapi sangat sulit nyawa lepas dari tubuhnya meski surat Yasin telah berkali-kali tamat dibacakan. Maka beberapa sahabat mengadukan perihal Al Qamah ke hadapan Rasulullah Muhammad SAW. Rasulullah bertanya kepada para pembawa berita itu, “Apakah masih hidup ibunya AL Qamah?” Maka dijawab oleh pada pembawa berita, “Masih hidup ya... Rasulullah, tetapi sudah lama tidak ketemu karena ia tidak mau mengakui ibunya.”
Rasulullah menyuruh para pembawa berita itu untuk mencari sang ibu dari Al Qamah, tetapi sang ibu enggan bertemu lagi dengan anaknya,. Sang ibu berkata, “Sudah tidak ada ibunya Dia sudah tidak mengakui saya sebagai ibunya. Saya tetap peduli pada sakitnya, tapi saya lebih sakit hati atas perbuatannya dan perkataannya kepada saya.” Kali ketiga sang ibu dijemput oleh para pembawa berita agar menemui anaknya yang sedang sekarat, Rasulullah berpesan, “Beritahu ibunya Al Qamah, bila dia tidak datang menemui anaknya yang sedang sekarat dan memaafkannya, maka dating saja pada saat akan dimasukkan kedalam api membara”.
Subhanallah Demi cinta dankasih sayang seorang ibu, maka datanglah sang ibu, duduk didekat Rasulullah memandang anaknya yang akan dimasukkan ke dalam api. Namun apa yang terjadi, baru akan diangkat tubuh Al Qamah maka berkatalah sang ibu, “Anakku....anakku....anakku AL Qamah. Saya maafkan dosa-dosamu kepadaku.meski engkau telah mempermalukan ibu dihadapan teman-temanmu, Ketika itu pula maka Al Qamah menghembuskan nyawa yang terakhir setelah sekian lama mengalami sekarat.
Allahuakbar3x Walillahilhamd
Saudaraku,tanpa kita sadari saat ini,hari ini banyak
di antara kita yang menjadi Al-Qomah di zaman Moderen,berapa kali kita menolak
perintah ibunda dan ayah kita,berapa kali kita membentak mereka,? berapa kali
kita menyakiti hati merika?,berapa kali kita buat mereka menangis tanpa
sepengetahuan kita?
Jiak boleh jujur semua kita pasti pernah durhaka
dengan orang tua,menganggap kitalah yang paling bener,orangtua kitalah yang
salah,menganggap mereka remeh,kolot dan kuno dan bahkan jika orang tua kita
berbuat salah sedikit saja dengan tanpa
segan dan angkuh kita membentak mereka, dan masih banyak lagi perbuatan-perbuatan buruk yang kita lakukak kepada orang tua
kita,menggunjingi orang tua kita di hadapan orang lain, dan lain sebaginya
Astagfirullah.semoga Allah mengampuni dosa kita semua
Maka oleh kareana itu hal yanh harus kita lakukan di
bulan-bulan berikutnya adalah memperbaiki cara “berbaki kepada orang tua” beusahalah untuk baik kepada orang tua jika umurnya
sudah lanjut usia,tentunya mereka semakin tua akan semakin cerewat,sama sepeti
kita waktu masih kecil dulu,dengan mendapat rido orang tua insyallah rido Allahpun
dapat kita raih,dan tentunya jika rido allah sudah kita dapat dan raih maka
surga sudah pasti dapat kita masuki,amin
Allah berfirman di dalam surat
Al-Isra’ ayat 23-24.
“Dan Rabb-mu telah memerintahkan kepada
manusia janganlah ia beribadah melainkan hanya kepadaNya dan hendaklah berbuat
baik kepada kedua orang tua dengan sebaik-baiknya. Dan jika salah satu dari
keduanya atau kedua-duanya telah berusia lanjut disisimu maka janganlah katakan
kepada keduanya ‘ah’ dan janganlah kamu membentak keduanya. Dan katakanlah
kepada keduanya perkataan yang mulia dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya
dengan penuh kasih sayang. Dan katakanlah, “Wahai Rabb-ku sayangilah keduanya
sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu kecil” [Al-Isra :23- 24]
Juga terdapat dalam surat Luqman
ayat 14
“Dan Kami perintahkan kepada manusia agar
berbuat baik kepada orang tuanya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan
lemah yang bertambah lemah dan menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah kalian
kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada-Ku lah kalian kembali”
Dari
Abu Hurairah r.a mengatakan: Rasulullah SAW. bersabda:
“Empat
golongan manusia yang benar-benar Allah tidak akan memasukkan mereka ke dalam
surge dan tidak akan dapat merasakan kenikmatannya, yaitu:
Orang yang membiasakan diri minum-minuman keras (khamar).
Orang yang makan harta riba.
Orang yang makan harta anak yatim dengan cara yang kejam.
Orang yang durhaka kepada orang tuanya, kecuali kalau mereka
itu bertobat.”
(Riwayat
Hakim ).
Hal itu menandakan bahwa peran dan kedudukan orang tua
sangat tinggi di hadapan Allah SWT. sehingga Rasulullah SAW. bersabda:
“Keridaan Allah itu terletak pada
keridaan kedua ibu-bapaknya dan kemurkaan Allah terlatak pada kemurkaan kedua
ibu-bapak kita.”
Akhirnya semoga allah SWT
membimbing kita kejalan yang lebih baik,menjadikan kita hamba-hamba allah yang
bertakwa yang mampu berbakti kepada kedua orang tua dan semoga kita
dipertemukan dengan bulan suci romadhan berikutnya,amin demikian apa yang dapat
kami sampaikan mohon maaf atas segala
khilaf kata,maka mari pada penghujung khotbah idul fitri ini kita ikhlas kan
hati kita tadahkan tangan berdoa kepada Allah swt.
Innallaha wa malaaikatahu yusollu
alan nabi,ya ayyuhallazina amanu sollu alaihi wasallimu taslima.
Auzubillahiminassyaitonirrojim,Bismillahirrohmanirrohim
alhamdulillahirobbil alamin wassolatuwassalamu ala nabyyinal karim Muhammad
SAW,wa ala aalihi wa ashaabihi waman tabiahu ila yaumiddin,
Allahumma ala syaidina Muhammad
3x
Allhummagfir lil muslimiinnwal
muslimat wal mukminin wal mukminat al ahya iminhum wal awat innaka syamiiung
Qoribum mujibu daawat.
‘’Ya Allah saat-saat yang syahdu ini, kami
segenap hamba-hamba-Mu, berkumpul, bersimpuh di tempat yang suci yang penuh
rakhmat, menyebut namaMu yang agung, berzikir, bermunajat kepadaMu dengan
takbir, tahmid, dan tahlil.
Duhai Rabb kami yang Maha Penyayang,
sayangilah para ustadz, guru-guru kami, lindungi dan bimbinglah mereka.
Lapangkan rezkinya, kuatkan azamnya dan berkati jalannya.
Ya Allah, bersihkan hati dan jiwa
ini dari hasad dan dengki, persatukan jiwa-jiwa ini dalam cinta karenaMu dan
dalam ketaatan kepadaMu, jangan Engkau biarkan setan musuhMu menggerogoti
persaudaraan kami.
Ya Allah, berilah bimbinganMu untuk
pemimpin negeri ini agar dapat berlaku adil dengan syari’atMu di atas bumi yang
tidak sejengkalpun melainkan milikMu. Duhai yang Maha Menyelamatkan, Engkau
pelindung kami, Engkau pemberi petunjuk orang-orang bingung, Engkau pemberi
kecukupan orang yang kekurangan, Engkau pemberi ketenangan orang yang gelisah.
Ya Allah, yang sakit Engkau
sembuhkan, yang lupa Engkau ingatkan, yang gelisah Engkau tenteramkan, yang
sedih Engkau gembirakan, yang meminta Engkau beri dan kabulkan.
Ya Rabbi, ampuni kami atas kehilafan
dan dosa kami kepada anak-anak kami, suami, isteri kami, belum mampu mendidik
dan membahagiakan mereka.
Ya Allah, yang mengetahui segala
keburukan aib dan maksiat, ampuni seburuk apapun masa lalu kami, tutupi seburuk
apapun aib-aib kami.
Ya Rabb, karuniakan kami jasad yang
terpelihara dari maksiat, terpelihara dari harta haram, makanan haram,
perbuatan haram. Izinkan jasad ini pulang kelak, jasad yang bersih.
Ya Allah, bukakanlah
lembaran-lembaran baru yang bersih yang menggantikan masa lalu kami.
Ya Allah yang maha penyang hari ini
kami berdoa untuk istri,anak,adik,abang kami yang telah lebih dahulu
meninggalkan kami,ampunkanlah dosa mereka,lapangkanlah kuburnya,sampaikan salam
kami kepada mereka bahwa kami rindu dan cepat ataupun lambat kami akan segera
menyusul mereka.
Ya Allah Tuhan yang Maha Penyayang, sayangi
kami, sayangi kedua orang tua kami, yang telah berpeluh lelah merawat dan
mendidik kami. Ampuni setiap kata keras kami yang pernah terlontar pada mereka,
Ya Allah. Ampuni sikap tak peduli kami atas
mereka,
Ya Rabb. Berikan kesempatan kami
berbakti kepada mereka,
Ya Allah. Lembutkan hati mereka
untuk kami agar ridha mereka mengantar kami kepada RidhaMu,
Duhai Alloh Yang Maha Rohman dan Maha Rohim Engkau
pasti mendengar apa yang kami pinta yaa Alloh,Engkau pasti tahu apa yang kami
harapkan untuk ayah dan bunda kami..
Ya Alloh selamatkan mereka yaa
Robb..
Jikalau mereka masih hidup kami
hanya memohon..
Panjangkan umur
tho’at mereka..
Umur ibadah mereka..
Jangan susahkan mereka dalam
kehidupan ini..
Karena mereka sudah susah mengasuh
kami membesarkan kami..
Jangan biarkan kami membuat hati
mereka luka..
Bahkan air mata mengalir dari kedua
mata mereka..
Ya Alloh yaa Robbana..
Untuk mereka ayah bunda kami yang
sudah berada dialam kuburnya..
Kami memohon kepada-Mu..
Jangan siksa yaa Alloh jangan
diazab..
Jadikan kuburnya taman-taman
Syurga..
Berikan haruman Syurga didalam
kuburnya..
Jadikan setiap amal baiknya sahabat
baginya..
Kami menjadi saksi yaa Alloh..
Bahwa mereka adalah orang yang luar
biasa dalam kehidupan kami..
Ya Robbi...
Jikalau nanti yaa Alloh..
Engkau betul-betul selamatkan kami..
Kami hanya ingin Engkau pertemukan
kami dengan kedua orang tua kami lagi..
Rindu yaa Robb..
Rindu hati ini..
Menatap wajahnya mendengar
suaranya..
Rindu akan kehangatan pelukannya yaa
Alloh..
Yaa Robbi Yaa Robbanaa..
Syurga tidak akan indah tanpa kedua
orang tua kami..
Syurga itu tak akan indah tanpa
mereka yaa Robb..
Mereka itu yang membuat kami seperti
ini..
Mereka telah menjadikan kami
bermanfaat seperti ini dalam kehidupan..
Maka yaa Robb..
Maka jangan biarkan kami terpisah..
Jangan biarkan kami tidak dapat lagi
menatap wajah keduanya ya Alloh..
Ya Robbanaa..
Selamatkan mereka..
Selamatkan mereka..
Robbana Zolamna Anfusana Wain lam
tagfirlana watarhamna lanakunanna minal khisiriin
Rabbna atina fiddunya hasanah wafil
akhiroti khasanh wa qina azabannar,walhamdulillahirobbil alamin.
Wassalmualakumwarahmatullahiwabarokatuh,
Kullu aammmin wa antum bikhoir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar