Jumat, 02 Juni 2017

khutbah idul fitri 1438 H




KHUTBAH IDUL FITRI 1438 H
“BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA”
OLEH : AHMAD BUDIMAN
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamualkum warhmatullahiwabarokatuh
Allhuakbar 9x
Allahuakbar kabiro,walhmdulillhi kasiro,wasubhanallahibukrotang wa ashila lailaha illallah wallhu akbar walillahilhamd.
Asyhaduan la ilaha ilallah wahdahula syar
i kalah, lahul mulku walahul hamdu yuhyi wayumitu wa huwa al kulli syaiin Qodiir,Wa asyhadu anna muhammadan abduhu warasuluhu,la nabiya wala rasula ba’da
Allahumma sholli ala syayidina Muhammad wa ala aali syayidina Muhammad
Ayyuhal Muslimunnal baroroh, fi hazal makan wafi hazal waktil kariim Uusiikum wa nafsi wa iyaya bitaQwallah,fakod faazal Muttaqun.
Saudaraku kaum muslimin yang berbahagia,
Alhamdulillah pada pagi hari yang berkah ini kita bisa berkumpul di tempat yang penuh berkah ini untuk menuanikan ibadah shalat Sunnah idul fitri, semua ini adalah merupakan salah satu bentuk nikmat Allah yang patut kita syukuri, Alhamdulillah,
Saudaraku, hadirnya kita di tempat ini,berkempulnya kita di tempat ini, bukanlah suatu perkara yang murah dan enteng,lihatlah dan perhatikan, banyak saudara kita yang tak sanggup menghadiri shalat idul fitri hari  ini dikarenakan sakit yang mereka drita, dan banyak juga saudra kita yang tak mampu hadir seperti kita  disnini di karenakan sudah telah lebih dahulu di panggil ke haribaan Allah SWT.kita berdo’a semoga saudara kita yang sakit cepat di angkat dan diberi kesembuhan dan kita berdoa kepada saudara-saudara kita yang telah mendahului kita semoga kuburnya di lapangkan Allah SWT dan kuburnya di jadikan salah satu taman-taman syurga,Amin.
Shalawat dan salam semoga teteap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW kepada keluarga beliau,sahabt-sahabat beliau dan orang-orang yang selalu senantiasa mengikuti Sunnah beliau hingga akhir zaman nanti.
Alahu akbar 3Xwalillahil hamd
Perjuanagan dan pengerbonan beliau dan sahabat-sahabat dalam menyebarkan dan mengabarkan agama ini,sungguh di luar dugaan dan bayangan kita semua,harta dan jiwa beliau korbankan demi agama ini,ingatkah kita bagimana Rasulullah di lempari batu dan kotoran bintang oleh bani syakif di perkampungan To’if, padahal waktu itu beliau dalam keadaan bersedih karena di tahun itu rasulullah di tinggal istri tercinta Khadijah dan paman beliau menghadap Allah yang mana dua insan ini  yang selalu membela perjuangan beliau,
 ingtkah kita bagaimana kekejaman Abu jahal yang hendak membunuh beliau dalam memperjuangkan agama ini?, ingatkah kita bagaimana perjuangan para sahabat rela mati meninggalkan anak istri mereka demi agama ini,
sudah selayaknya kita sebagai pengikutnya untuk selalu menjalankan anjuran-anjuran beliau sebagi bentuk penghargaan dan  terimakasih kita kepada perjuangan beliau dan para sahabat
kalaulah hari ini kita tidak menghargai perjuangan dan pengorbanan Nabi dan para sahabat dengan cara mengikuti apa yang telah di tunjuki Allah melalui Nabi Muhammad dan para sahabatnya
Apa yang akan kita katakana kepada Allah jika kite di Tanya apa bentuk perjuangan dan pengorbanan kita terhadap agama ini? 
Apa juga yang akan kita jawab di hadapan Nabi Muhammad jika  juga bertanya kepada kita apa pengorbananmu kepada Agama ini?
 Apa yang kita jawab jika kita berjumpa Abu Bakar,Umar,Usman dan Ali yang telah menghabiskan Harta,tenaga dan jiwanya untuk agama ini, ?
apa yang akan kita jawab wahai ibu-ibu yang mulia, jika kita berjumpa dengan istri-istri sahabat nabi yang telah merelakan dan mengorbankan suami-suami mereka mati syahid di jalan Allah,?
Sudahkah kita ingatkan suami-suami kita untuk berbuat yang baik-baik, sudahkah kita ingatkan suami-suami kita untuk mengerjakan shalat,atau bahkan mungkin kita sendiri jarang atau bahkan  tidak pernah shalat.Wallahu a’lam
 Saudaraku sekalian apa juga  yang akan  kita jawab jika nanti di padang mahsyar kita berjumpa anak-anak yatim para sahabat yang merelakan ayah-ayah mereka mati syahid untuk membela agama ini,?
 Oleh karena itu mari mulai hari ini kita belajar untuk meninggalkan apa-apa yang di larang Allah dan Rasulnya,sebagai bentuk perjungan kita untuk agama ini,paling tidak mulai hari ini belajarlah untuk meninggalkan minuman-minuman keras dan memabukkan, ,berjudi tingalkan hal-hal yang dapat membawa mudarat untuk diri kita dan tubuh kita,bayangkan apa jadinya kita jika saat nyawa dicabut kita dalam keadaan mabuk,sedang berjudi,minum komix yang berlebihan,apa yang akan kita banggakan di hadapan Allah  SWT,rasnya tidak ad lagi yang tersisa hanya siksaan panjang yang Abadi yang tidak berakhir,
Maka mulai ini berjanjilah pada diri kita masing pada hati kita masing-masing untuk tidak lagi meninggalkan shalat wajib lima waktu,di manapun kita,di ladang,di sawah,di hutan,kerjakanlah shalat dan setidak-tidaknya pergilah kemasjid dua kali dalam sehari,jangan takut di anggap preman baru tobat,jangan takut di ejek sok alim,jangan ada perasaan malau dengan teman-teman jika kemasjid, karna nanti ketika menghadap Allah kita tidak bersama-sama mereka tidak juga bersama teman-teman kita, kita menghadap Allah dengan diri kita masing-masing,jangn perdulikan omongan orang,janagn pedulikan ejekan orang,mulailah hari ini.berubahlahi,insyaAllah Allah akan membantu kita semua dan memaafkan dosa-dosa yang telah lalu.
Ssaudaraku kaum muslimin yang berbahagia
Allhuakbar3x walillahilhamd.
Akhirnya hari ini romadhon itu kini telah berlalu,lantunan takbir,tahmid,tasbih dan tahlil menggema di seluluruh antero negri dan bahkan dunia,semua kaum muslimin bertakbir dan bertasbih mensucikan nama Allah yang maha Agung yang tidak ada Tuhan selain Allah, lantunan takbiar yang terdengar jelas di telinga dan juga  terdengar syaup-sayup dari masjid-masjid di kejahuan tanpa terasa membuat air mata ini menetes membasahi pipi,namun entah air mata kebahagiaankah?  dikarenakan kita berpuasa sebulan penuh,di ikuti amalan-amalan ibadah yang disunnahkan dan di anjurkan, atau bahkan mungkin air mata kemunafikan, karena kita berpuasa namun tidak bersembahyang,kita berpuasa namun tidak mengaji,kita berpuasa namun masih menggunjing,kita berpuasa namun masih punya perasaan dengki dan iri kepada tetangga,kita berpuasa namun enggan bersedekah,Namun Anehnya manusia dalam doa’nya selalu dan selalalu menuntut kebaikan dan surga kepada Allah SWT , Modal secuil minta untung banyak,Astagfirullah,wallhua’lam bissowab.
Jamaah sidang shalat idul fitri yang berbahagia.
Paada kesempatan ini izinkan kami menyampaikan satu hal yang harus kita lakukan selapas bulan mulia ini,sebenarnya kalau  kita uraikan hal-hal yang harus kita lakukan selepas bulan suci Ramadan, sungguh tak terbatas, puluhan dan bahkan ratusan pembahasan namun pada kesemptan ini kami ingin menyampaiakan satu hal yang harus kita perhatikan dan kita lakukan di bulan-bulan berikutnya, insyallah jika kita lakukan akan bisa membuat kita mendapatkan ridonya dan  masuk surga-NYA dengan slamat,amin
Saudraku jamaah kaum muslimin yang berbahagia
“Pada suatu ketika, seorang perempuan  yang masih sedang menjalani kehamilan ditinggal mati suaminya. Ketika melahirkan, anaknya diberi nama: Al Qamah. Meski hidupnya sangat susah, sang ibu merawat anak bayinya dengan penuh kasih sayang. Siang malam sang ibu berharap, bersujud memohon doa kepada Allah SWT,  menengadahkan tangannya memohon doa, terkadang sambil menitikkan air mata dan berharap kepada Tuhan, “Semoga ketika kelak anakku besar, bisa memberikan kebahagiaan, dan menjadi anak yang bermanfaat pada orang-orang disekelilingnya”. Setiap sang ibu berdoa kepada Allah Swt., terbuka tujuh lapis langit, menembus arsy kursyi dan para malaikat bersujud kepada-Nya dan berkata, “Ya Allah, tidak akan bangun dari sujudku jikalau tidak diterima permohonan doa dari hamba-Mu.” Ketika Al Qamah beranjak besar, nasib baik berpihak kepada dirinya. Al Qamah diberi kekayaan oleh Allah Swt, istri yang cantik, tapi tidak lagi memperhatikan para kaum miskin. Sedang rekan pergaulannya hanya terbatas orang-orang terpandang, para golongan kaya, dan pejabat tinggi. Maka Al Qamah merasa malu menampilkan sang ibu yang Tua ke hadapan rekan-rekan sepergaulannya. Maka oleh Al Qamah dipindahkan tempat tinggalnya sang ibu ke sebuah rumah yang berpisah dari rumah Al Qamah pada suatu sudut kampung dengan kondisi rumah seadanya. Sang ibu diinapkan dirumah sederhana itu seorang diri, meski dapat dengan mudah dijangkau ke rumah Al Qamah.            
Suatu ketika Al Qamah kedatangan tamu, ketika itu sang ibu juga sedang bertandang ke rumahnya. Ketika tamu Al Qamah menanyakan ihwal sang ibu yang sedang lewat didalam rumah, “siapa orang tua yang sedang lewat tadi?” Al Qamah menjawab, “ Dia orang yang tinggal dibelakang rumah yang sering datang meminta-minta”. Jawaban Al Qamah langgsung didengar oleh sang ibu, tetapi sang ibu tidak berkata apa-apa. Hanya mengurutkan dadanya.            
Saat kedua, ada lagi tamu Al Qamah datang bertandang kerumahnya dan ketika itu sang ibu juga datang bertandang. Tamu itu kembali menanyakan ihwal sang ibu dan jawaban Al Qamah sama seperti sebelumnya. Dan sang ibu kembali mendengar jawaban Al Qamah yang sangat menyakitkan hati sang ibu tapi tetap tidak berkata-kata. Hanya sanggup meneteskan air mata, meski dalam hatinya sangat marah. Sang ibu bertekad bila pada kali ketiga masih saja mengatakan bahwa dirinya bukan ibunya, maka sang ibu tidak akan diam lagi.
Saat ketigapun datang, ada lagi tamu Al Qamah yang bertandang kerumahnya dan kembali sang tamu menanyakan ihwal ibu yang sedang lewat dihadapannya. Dan jawaban Al Qamah seperti sebelumnya. “ Dia orang yang tinggal dibelakang rumah yang sering datang meminta-minta” Ketika itulah maka spontan sang ibu duduk bersimpuh disamping kursi Al Qamah, sambil berkata, “Oh...anakku Al Qamah. Saya tak pernah bermimpi kamu akan memperlakukan saya, ibu yang melahirkanmu ketika kamu masih kecil, kamu kuberi air susu ibu. Kupaksa diriku untuk menghidupimu, meski hidupku susah. Meski hari panas terik, atau di kala hujan, keberi makan apa adanya agar kamu bisa hidup.  Kamu selalu kuelus ketika nyamuk menggigitmu, kepeluk ketika suara guruh menggelegar di langit dan kilat menyambar-nyambar di pagi hari buta. Ketika kamu sakit, saya selalu menjagamu  sampai tidak bisa tidur. Ku gendong dirimu sambil bersenandung ketika kamu menangis. Kelakuanmu dan perkataanmu, sangat jauh dari harapan ibu. Saya akan pulang, anakku. Tak perlu lagi kamu menjelek-jelekkan ibumu dan tak perlu lagi kamu meras malu mempunyai malu mempunyai ibu sepertiku di hadapan teman-temanmu, jika beruntung mungkin kita bisa bertemu lagi,sang ibupun pergi berjalan perlahan meninggalkan sang anak.
Maka pulanglah sang ibu, berjalan pelan-pelan sambil menyesali perbuatan anaknya. Sang ibu  sekali-kali menyeka air mata yang terus bercucuran dan hidungnya yang sesak dan hati pedih sebab hilang sudah harapan terhadap anak yang dikandungnya.            

Akhirnya, ketika kekayaan Al Qamah berangsur mengecil dan dirinya diserang penyakit, para teman sepergaulannya pun semakin berkurang.  Suatu ketika Al Qamah menjelang ajalnya, tapi sangat sulit nyawa lepas dari tubuhnya meski surat Yasin telah berkali-kali tamat dibacakan. Maka beberapa sahabat mengadukan perihal Al Qamah ke hadapan Rasulullah Muhammad SAW. Rasulullah bertanya kepada para pembawa berita itu, “Apakah masih hidup ibunya AL Qamah?” Maka dijawab oleh pada pembawa berita, “Masih hidup ya... Rasulullah, tetapi sudah lama tidak ketemu karena ia tidak mau mengakui ibunya.”
Rasulullah menyuruh para pembawa berita itu untuk mencari sang ibu dari Al Qamah, tetapi sang ibu enggan bertemu lagi dengan anaknya,. Sang ibu berkata, “Sudah tidak ada ibunya Dia sudah tidak mengakui saya sebagai ibunya. Saya tetap peduli pada sakitnya, tapi saya lebih sakit hati atas perbuatannya dan perkataannya kepada saya.” Kali ketiga sang ibu dijemput oleh para pembawa berita agar menemui anaknya yang sedang sekarat, Rasulullah berpesan, “Beritahu ibunya Al Qamah, bila dia tidak datang menemui anaknya yang sedang sekarat dan memaafkannya, maka dating saja pada saat akan dimasukkan kedalam api membara”.            

Subhanallah Demi cinta dankasih sayang seorang ibu, maka datanglah sang ibu, duduk didekat Rasulullah memandang anaknya yang akan dimasukkan ke dalam api. Namun apa yang terjadi, baru akan diangkat tubuh Al Qamah maka berkatalah sang ibu, “Anakku....anakku....anakku AL Qamah. Saya maafkan dosa-dosamu kepadaku.meski engkau telah mempermalukan ibu dihadapan teman-temanmu, Ketika itu pula maka  Al Qamah menghembuskan nyawa yang terakhir setelah sekian lama mengalami sekarat.
Allahuakbar3x Walillahilhamd
Saudaraku,tanpa kita sadari saat ini,hari ini banyak di antara kita yang menjadi Al-Qomah di zaman Moderen,berapa kali kita menolak perintah ibunda dan ayah kita,berapa kali kita membentak mereka,? berapa kali kita menyakiti hati merika?,berapa kali kita buat mereka menangis tanpa sepengetahuan kita?
Jiak boleh jujur semua kita pasti pernah durhaka dengan orang tua,menganggap kitalah yang paling bener,orangtua kitalah yang salah,menganggap mereka remeh,kolot dan kuno dan bahkan jika orang tua kita berbuat salah sedikit  saja dengan tanpa segan dan angkuh kita membentak mereka, dan masih banyak lagi perbuatan-perbuatan  buruk yang kita lakukak kepada orang tua kita,menggunjingi orang tua kita di hadapan orang lain, dan lain sebaginya Astagfirullah.semoga Allah mengampuni dosa kita semua
Maka oleh kareana itu hal yanh harus kita lakukan di bulan-bulan berikutnya adalah memperbaiki cara  “berbaki kepada orang tua”  beusahalah untuk baik kepada orang tua jika umurnya sudah lanjut usia,tentunya mereka semakin tua akan semakin cerewat,sama sepeti kita waktu masih kecil dulu,dengan mendapat rido orang tua insyallah rido Allahpun dapat kita raih,dan tentunya jika rido allah sudah kita dapat dan raih maka surga sudah pasti dapat kita masuki,amin
Allah berfirman di dalam surat Al-Isra’ ayat 23-24.
 “Dan Rabb-mu telah memerintahkan kepada manusia janganlah ia beribadah melainkan hanya kepadaNya dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tua dengan sebaik-baiknya. Dan jika salah satu dari keduanya atau kedua-duanya telah berusia lanjut disisimu maka janganlah katakan kepada keduanya ‘ah’ dan janganlah kamu membentak keduanya. Dan katakanlah kepada keduanya perkataan yang mulia dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang. Dan katakanlah, “Wahai Rabb-ku sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu kecil” [Al-Isra :23- 24]
Juga terdapat dalam surat Luqman ayat 14
 “Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada orang tuanya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah lemah dan menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah kalian kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada-Ku lah kalian kembali”
Dari Abu Hurairah r.a mengatakan: Rasulullah SAW. bersabda: “Empat golongan manusia yang benar-benar Allah tidak akan memasukkan mereka ke dalam surge dan tidak akan dapat merasakan kenikmatannya, yaitu:
Orang yang membiasakan diri minum-minuman keras (khamar).
Orang yang makan harta riba.
Orang yang makan harta anak yatim dengan cara yang kejam.
Orang yang durhaka kepada orang tuanya, kecuali kalau mereka itu bertobat.” 
(Riwayat Hakim ).
Hal itu menandakan bahwa peran dan kedudukan orang tua sangat tinggi di hadapan Allah SWT. sehingga Rasulullah SAW. bersabda:
Keridaan Allah itu terletak pada keridaan kedua ibu-bapaknya dan kemurkaan Allah terlatak pada kemurkaan kedua ibu-bapak kita.”

Akhirnya semoga allah SWT membimbing kita kejalan yang lebih baik,menjadikan kita hamba-hamba allah yang bertakwa yang mampu berbakti kepada kedua orang tua dan semoga kita dipertemukan dengan bulan suci romadhan berikutnya,amin demikian apa yang dapat kami sampaikan  mohon maaf atas segala khilaf kata,maka mari pada penghujung khotbah idul fitri ini kita ikhlas kan hati kita tadahkan tangan berdoa kepada Allah swt.

Innallaha wa malaaikatahu yusollu alan nabi,ya ayyuhallazina amanu sollu alaihi wasallimu taslima.

Auzubillahiminassyaitonirrojim,Bismillahirrohmanirrohim alhamdulillahirobbil alamin wassolatuwassalamu ala nabyyinal karim Muhammad SAW,wa ala aalihi wa ashaabihi waman tabiahu ila yaumiddin,
Allahumma ala syaidina Muhammad 3x
Allhummagfir lil muslimiinnwal muslimat wal mukminin wal mukminat al ahya iminhum wal awat innaka syamiiung Qoribum mujibu daawat.

‘’Ya Allah saat-saat yang syahdu ini, kami segenap hamba-hamba-Mu, berkumpul, bersimpuh di tempat yang suci yang penuh rakhmat, menyebut namaMu yang agung, berzikir, bermunajat kepadaMu dengan takbir, tahmid, dan tahlil.
Duhai Rabb kami yang Maha Penyayang, sayangilah para ustadz, guru-guru kami, lindungi dan bimbinglah mereka. Lapangkan rezkinya, kuatkan azamnya dan berkati jalannya.
Ya Allah, bersihkan hati dan jiwa ini dari hasad dan dengki, persatukan jiwa-jiwa ini dalam cinta karenaMu dan dalam ketaatan kepadaMu, jangan Engkau biarkan setan musuhMu menggerogoti persaudaraan kami.
Ya Allah, berilah bimbinganMu untuk pemimpin negeri ini agar dapat berlaku adil dengan syari’atMu di atas bumi yang tidak sejengkalpun melainkan milikMu. Duhai yang Maha Menyelamatkan, Engkau pelindung kami, Engkau pemberi petunjuk orang-orang bingung, Engkau pemberi kecukupan orang yang kekurangan, Engkau pemberi ketenangan orang yang gelisah.
Ya Allah, yang sakit Engkau sembuhkan, yang lupa Engkau ingatkan, yang gelisah Engkau tenteramkan, yang sedih Engkau gembirakan, yang meminta Engkau beri dan kabulkan.
Ya Rabbi, ampuni kami atas kehilafan dan dosa kami kepada anak-anak kami, suami, isteri kami, belum mampu mendidik dan membahagiakan mereka.
Ya Allah, yang mengetahui segala keburukan aib dan maksiat, ampuni seburuk apapun masa lalu kami, tutupi seburuk apapun aib-aib kami.
Ya Rabb, karuniakan kami jasad yang terpelihara dari maksiat, terpelihara dari harta haram, makanan haram, perbuatan haram. Izinkan jasad ini pulang kelak, jasad yang bersih.
Ya Allah, bukakanlah lembaran-lembaran baru yang bersih yang menggantikan masa lalu kami.
Ya Allah yang maha penyang hari ini kami berdoa untuk istri,anak,adik,abang kami yang telah lebih dahulu meninggalkan kami,ampunkanlah dosa mereka,lapangkanlah kuburnya,sampaikan salam kami kepada mereka bahwa kami rindu dan cepat ataupun lambat kami akan segera menyusul mereka.
 Ya Allah Tuhan yang Maha Penyayang, sayangi kami, sayangi kedua orang tua kami, yang telah berpeluh lelah merawat dan mendidik kami. Ampuni setiap kata keras kami yang pernah terlontar pada mereka,
 Ya Allah. Ampuni sikap tak peduli kami atas mereka,
Ya Rabb. Berikan kesempatan kami berbakti kepada mereka,
Ya Allah. Lembutkan hati mereka untuk kami agar ridha mereka mengantar kami kepada RidhaMu,
 Duhai Alloh Yang Maha Rohman dan Maha Rohim Engkau pasti mendengar apa yang kami pinta yaa Alloh,Engkau pasti tahu apa yang kami harapkan untuk ayah dan bunda kami..
Ya Alloh selamatkan mereka yaa Robb..
Jikalau mereka masih hidup kami hanya memohon..
Panjangkan  umur  tho’at mereka..
Umur ibadah mereka..
Jangan susahkan mereka dalam kehidupan ini..
Karena mereka sudah susah mengasuh kami membesarkan kami..
Jangan biarkan kami membuat hati mereka luka..
Bahkan air mata mengalir dari kedua mata mereka..
Ya Alloh yaa Robbana..
Untuk mereka ayah bunda kami yang sudah berada dialam kuburnya..
Kami memohon kepada-Mu..
Jangan siksa yaa Alloh jangan diazab..
Jadikan kuburnya taman-taman Syurga..
Berikan haruman Syurga didalam kuburnya..
Jadikan setiap amal baiknya sahabat baginya..
Kami menjadi saksi yaa Alloh..
Bahwa mereka adalah orang yang luar biasa dalam kehidupan kami..
Ya Robbi...
Jikalau nanti yaa Alloh..
Engkau betul-betul selamatkan kami..
Kami hanya ingin Engkau pertemukan kami dengan kedua orang tua kami lagi..
Rindu yaa Robb..
Rindu hati ini..
Menatap wajahnya mendengar suaranya..
Rindu akan kehangatan pelukannya yaa Alloh..
Yaa Robbi Yaa Robbanaa..
Syurga tidak akan indah tanpa kedua orang tua kami..
Syurga itu tak akan indah tanpa mereka yaa Robb..
Mereka itu yang membuat kami seperti ini..
Mereka telah menjadikan kami bermanfaat seperti ini dalam kehidupan..


Maka yaa Robb..
Maka jangan biarkan kami terpisah..
Jangan biarkan kami tidak dapat lagi menatap wajah keduanya ya Alloh..
Ya Robbanaa..
Selamatkan mereka..
Selamatkan mereka..
Robbana Zolamna Anfusana Wain lam tagfirlana watarhamna lanakunanna minal khisiriin
Rabbna atina fiddunya hasanah wafil akhiroti khasanh wa qina azabannar,walhamdulillahirobbil alamin.
Wassalmualakumwarahmatullahiwabarokatuh,
Kullu aammmin wa antum bikhoir.
 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menggengam Surga (bagian satu)

Surga dalam pandangan islam Dalam pandangan islam surge adalah sebuah tempat akhir dari perjalanan panjang manusia yang di sediakan bagi...